“Asal Usul Gunung Saba Mpolulu”
Cerita Dari Sulawesi Tenggara
Ada
dua buah gunung yang berhadapan jauh. Gunung yang sebelah timur bernama
Kamonsope. Masing-masing terdapat di Labundoua dan di Kabaena.
Zaman dahulu kala, Gunung Saba Mpolulu itu disebut gunung mata air. Sekali peristiwa kedua gunung ini berkelahi gara-gara air. Air milik penjaga Gunung Kamonsope diminta oleh penjaga Gunung Saba Mpolululu. Akan tetapi, penjaga gunung Kamonsope tidak mau memberikan air itu kepada penjaga Gunung Saba Mpolulu. Meskipun begitu, penjaga Gunung Saba Mpolulu tetap berupaya memiliki air itu. Maka dari itu, ia tetap mencari jalan walaupun dengan cara paksa. Penjaga Gunung Kamonsope juga tetap bertekad tidak mau mundur selangkah pun, apa pun taruhannya. Nyawa pun rela dikorbankan asalkan tidak memberikan air itu kepada penjaga Saba Mpolulu. Sesudah itu, penjaga Gunung Saba Mpolulu berpikir sejenak. Dalam hatinya, "Sesungguhnya aku ini laki-laki, sedangkan penjaga gunung Kamonsope seorang perempuan. Masa aku dikalahkan oleh perempuan. Lebih baik aku paksa dia". Namun, usahanya itu masih tetap sia-sia karena penjaga gunung Kamonsope tetap bertahan mati-matian, walaupun ia seorang perempuan. Ia tidak mau dipaksa: tidak mau menyerah begitu saja. Penjaga Gunung Saba Mpolulu bertambah marah ketika melihat sikap penjaga Gunung Kamonsope.
Zaman dahulu kala, Gunung Saba Mpolulu itu disebut gunung mata air. Sekali peristiwa kedua gunung ini berkelahi gara-gara air. Air milik penjaga Gunung Kamonsope diminta oleh penjaga Gunung Saba Mpolululu. Akan tetapi, penjaga gunung Kamonsope tidak mau memberikan air itu kepada penjaga Gunung Saba Mpolulu. Meskipun begitu, penjaga Gunung Saba Mpolulu tetap berupaya memiliki air itu. Maka dari itu, ia tetap mencari jalan walaupun dengan cara paksa. Penjaga Gunung Kamonsope juga tetap bertekad tidak mau mundur selangkah pun, apa pun taruhannya. Nyawa pun rela dikorbankan asalkan tidak memberikan air itu kepada penjaga Saba Mpolulu. Sesudah itu, penjaga Gunung Saba Mpolulu berpikir sejenak. Dalam hatinya, "Sesungguhnya aku ini laki-laki, sedangkan penjaga gunung Kamonsope seorang perempuan. Masa aku dikalahkan oleh perempuan. Lebih baik aku paksa dia". Namun, usahanya itu masih tetap sia-sia karena penjaga gunung Kamonsope tetap bertahan mati-matian, walaupun ia seorang perempuan. Ia tidak mau dipaksa: tidak mau menyerah begitu saja. Penjaga Gunung Saba Mpolulu bertambah marah ketika melihat sikap penjaga Gunung Kamonsope.
Sebagai
jalan terakhir, penjaga Saba Mpolulu mengangkat senjata, hendak memerangi
penjaga gunung Kamonsope. Temakan pertama tidak mengenai sasaran. Tembakan
kedua, peluru tidak sampai kena sasaran. Penjaga Gunung Saba Mpolulu bertambah
kesal. Kini, tiba giliran penjaga Gunung Kamonsope yang menembak penjaga Gunung
Saba Mpolulu. Hanya sekali ia menembak langsung mengenai sasaran. Nyaris Gunung
Saba Mpolulu terbongkar puncaknya, seperti bentuk kampak yang terbongkah akibat
terkena benda keras. Itu sebabnya gunung tersebut dinamakan "Gunung Saba
Mpolulu". Kata yang empunya cerita, Saba Mpolulu berarti: Saba
(terpongkah, jatuh, hilang sebagian, seperti mata kampak kena batu atau benda
yang sangat keras). Mpolulu berarti kampak. Jadi, Saba Mpolulu berarti bentuk
gunung itu melengkung, seperti huruf kapital (huruf besar).
Terima kasih sudah membaca.
“TAMAT”
No comments:
Post a Comment