“Asal-Usul
Pulau Kambang dan Kera Penghuninya”
Cerita
Dari Kalimanta Selatan
Pulau kambang
adalah objek wisata yang jarang terlewatkan apabila orang mengunjungi pasar
terapung. selain tempatnya yang berada disekeliling sungai dan berbentuk pulau
kecil juga mudah didatangi. sebenarnya pulau ini termasuk wilayah kabupaten
barito kuala, namun lebih dekat dengan banjarmasin. pada gilirannya objek
wisata pulau kambang ini ditawarkan dalam satu paket dengan pasar terapung yang
merupakan andalan kepariwisataan kota banjarmasin.
Di pulau kambang ini terdapat
ribuan warik (kera) yang selalu datang mendekat ke arah pengunjung, terlebih
lagi jika mereka sedang lapar. tidak jarang warik-warik itu merebut benda yang
ada dipangkuan pengunjung. ketertarikan orang pada pulau kambang ini ternyata
berbeda-beda tujuannya. ada yang memanfaatkan karena letaknya dekat pasar
terapung dan sekaligus ingin melihat warik yang ada disana. selain itu ada pula
pengunjung yang punya niat atau nadzar tertentu, sehingga mereka harus datang
ke pulau kambang. mengapa yang datang tidak cuma bertujuan berwisata dan ada
apa dibalik itu ? terjadinya pulang kambang
Dahulu di antero
nusantara terdapat kerajaan-kerajaan, baik yang berskala besar maupun kecil. di
banjarmasin tepatnya muara kuin berdiri sebuah kerajaan. dalam penuturan yang
diterima masyarakat secara turun temurun diceriterakan pada kerajaan tersebut
ada seorang patih yang sangat sakti, berani dan gagah perkasa bernama datu
pujung. Datu pujung ini menjadi andalan dan merupakan benteng pertahanan terhadap
orang-orang yang ingin mengusai atau berbuat jahat pada kerajaan kuin. suatu
ketika seperti yang dituturkan dalam cerita para orang tua dahulu datang sebuah
kapal inggeris dengan membawa penumpang atau awak kapal yang kebanyakan orang
cina. mereka diketahui ingin tinggal dan menguasai kerajaan kuin. untuk
melaksanakan niat mereka itu tentu saja harus berhadapan dengan datu pujung.
ketentuan dan persyaratan dari datu pujung kalau ingin mengusai kerajaan kuin
harus dapat melewati ujian yang ditetapkan, yaitu bisa membelah kayu besar
tanpa alat atau senjata. ternyata persyaratan dari datu pujung ini tidak dapat
dipenuhi oleh mereka yang ingin menguasai kerajaan tesebut. sebaliknya datu
pujung memperlihatkan kesaktiannya dan dengan mudah membelah kayu besar itu
tanpa alat. datu pujung membuktikan kepada orang-orang yang datang berkapal itu
bahwa persyaratan yang diajukannya bukanlah omong kosong atau sesuatu yang
mustahil. Disebabkan para pendatang yang ada di dalam kapal inggeris itu tidak
dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan, maka oleh datu pujung diminta untuk
membatalkan niat menguasai kerajaan kuin dan agar kembali ke negeri asalnya
namun mereka bersikeras ingin tinggal menetap dan menguasai kerajaan kuin
sesuai dengan tujuan yang diharapkan. karena mereka tetap memaksakan
kehendaknya, akhirnya datu pujung dengan kesaktiannya menenggelamkan kapal
beserta seluruh penumpang yang ada didalamnya.
Setelah sekian
lama, bangkai kapal yang ada dipermukaan air itu menghalangi setiap batang kayu
yang hanyut. dari hari ke hari semakin bertumpuk kayu-kayu yang tersangkut dan
kemudian tumbuh pepohonan yang menjadi sebuah pulau di tengah sungai. pada
pulau yang ditumbuhi pepohonan ini telah pula dihinggapi oleh burung-burung dan
bersarang disana. Cerita tentang tenggelamnya kapal dengan para penumpangnya
yang kebanyakan etnis cina tersebut menyebar dari mulut ke mulut dan waktu ke
waktu. sehingga mereka yang berasal dari keturunan cinapun banyak yang
mengunjungi pulau tersebut untuk mengenang dan memberikan penghormatan terhadap
jasad yang berkubur di situ. jadilah pulau ini sebagai tempat penyampaian doa
nadzar, terutama bagi mereka yang merasa memiliki ikatan batin atas keberadaan
pulau itu. dahulu setiap orang yang berkunjung ke sana membawa sejumlah untaian
kambang (bunga), dan karena berlangsung sepanjang waktu terjadilah tumpukan
kambang yang sangat banyak. mereka yang melintasi pulau itu selalu melihat dan
menyaksikan tumpukan kambang yang begitu banyak. oleh karena selalu menarik
perhatian bagi mereka yang melintasi tempat ini dan menjadi penanda, maka untuk
menyebutnya diberi nama pulau kambang. Lama kelamaan nama pulau kambang semakin
dikenal dan ramai dikunjungi orang dengan niat dan tujuan yang berbeda-beda.
misalnya ada yang mengkeramatkannya atau sekadar ingin tahu keberadaan pulau
kambang yang telah melegenda itu. sekarang pun masih ditemui adanya kunjungan
dari mereka yang punya hajat tertentu dan berbaur dengan para pengunjung atau
para wisatawan lainnya setelah mengunjungi pasar terapung. Keberadaan warik
pulau kambang bagaimana pula dengan warik yang banyak di pulau kambang itu?
ternyata memang memiliki cerita tersendiri dan menjadikan pulau ini memiliki
daya tarik untuk dikunjungi. dalam ceriteranya disebutkan salah satu keturunan
raja di daerah kuin tidak dikaruniai anak. menurut ramalan ahli nujum kalau
ingin punya anak harus berkunjung ke pulau kambang dengan mengadakan upacara
badudus (mandi-mandi). ramalan dan nasihat ahli nujum ini dipenuhi oleh kerabat
kerajaan. beberapa waktu setelah mengadakan upacara di pulau kambang itu,
ternyata isteri dari keturunan raja dimaksud hamil. begitu gembira dan
bahagianya keluarga raja dengan kehadiran anak yang dinanti-nantikan, maka raja
yang berkuasa memerintahkan petugas kerajaan untuk menjaga pulau tersebut agar
tidak ada yang merusak atau mengganggunya.
Petugas kerajaan
yang mendapat perintah menjaga pulau ini membawa dua ekor warik besar, jantan
dan betina yang diberi nama si anggur. konon menurut ceritanya setelah sekian
lama petugas kerajaan ini menghilang secara gaib, tak diketahui kemana
perginya. sedangkan warik yang ditinggalkannya beranak pinak dan menjadi
penghuni pulau kambang. para orang tua dahulu ketika mengunjungi pulang kambang
masih bisa melihat si anggur yang memang berbeda dari warik biasa. Keberadaan
warik-warik ini telah menjadikan pulau kambang semakin menarik untuk
dikunjungi. berdasarkan hasil pengamatan yang pernah dilakukan oleh mereka yang
perhatian terhadap keberadaan warik di pulau kambang ini diketahui ada dua
kumpulan kera yang keluar dari persembunyiannya secara bergantian. rombongan
warik pertama yang keluar sekitar pukul 05.00 s.d. l3.00 dan setelah itu
disambung oleh kumpulan warik sip kedua yang berada di tengah pengunjung pulau
kambang. kalau rombongan sip pertama tidak menaati ketentuan dengan pengertian
melewati batas waktu operasional, maka ia akan diburu oleh rombongan warik
lainnya. tepatnya waktu itu mungkin hanya sesama warik yang tahu. Begitulah
asal muasal pulau kambang beserta warik penghuninya. tentang kebenarannya
terpulang kepada yang maha esa. bahwa pulau kambang dan warik itu memang nyata
dikelilingi sungai sekitarnya, tak perlu mempersoalkan keberadaannya. Tapi
jangan lupa mengunjungi sebagai tempat wisata.
Terima kasih sudah membaca.
“TAMAT”
No comments:
Post a Comment