Monday, 30 November 2015

Cerita Dari Sulawesi Tenggara

“Si Kembar Indara Pitaraa dan Siraapare”
Cerita Dari Sulawesi Tenggara
 

Indara Pitaraa mengisahkan perjalanan seorang anak yang bandel, karena memiliki kesaktian. Pergi merantau bersama adik kembarnya Siraapare. Di tengah perjalanan terpisah. Dan bagaimana kelanjutannya? Di suatu daerah di Sulawesi Tenggara, ada sepasang suami istri yang tengah menanti kelahiran buah hati mereka. Kehamilan si istri ini sedikit lain. Karena mendekati masa persalinan perut selalu sakit seperti ditusuk-tusuk benda tajam. Si istri ini melahirkan bayi laki-laki, dan kembar. Mereka beri nama Indara Pitaraa dan Siraapare. Kehadiran bayi kembar ini menambah kebahagiaan suami istri tersebut. Bayi kembar ini memiliki keistimewaan. Saat lahir pegang benda pusaka di tangan kanan masing-masing. Delapan belas tahun kemudian, bukannya kebahagiaan yang didapat suami istri ini, melainkan kesedihan. Indara Pitaraa dan Siraapare tumbuh menjadi pemuda yang nakal. Semua orang yang bertemu dengannya pasti dikerjain. Karena benda pusaka yang mereka miliki.
Orangtua si kembar bersepakat menyuruh anak-anaknya merantau. Agar mereka tahu negeri orang, dan tidak berbuat onar di kampungnya. Indara Pitaraa dan Siraapare sangat senang mendengar usulan tersebut. Keduanya berangkat. Berjalan tanpa tahu tujuan. Mereka menjelajah negeri-negeri yang baru, daerah, gunung, sungai, mereka lewati. Saat beristirahat, datang angin topan yang meniup mereka. Meski keduanya saling menyatukan diri dengan ikat pinggang.

Terima kasih sudah membaca.

“TAMAT”





No comments:

Post a Comment