“Si Kembar Indara Pitaraa dan Siraapare”
Cerita Dari Sulawesi Tenggara
Indara Pitaraa mengisahkan perjalanan
seorang anak yang bandel, karena memiliki kesaktian. Pergi merantau bersama
adik kembarnya Siraapare. Di tengah perjalanan terpisah. Dan bagaimana kelanjutannya?
Di suatu daerah di Sulawesi Tenggara, ada sepasang suami istri yang tengah
menanti kelahiran buah hati mereka. Kehamilan si istri ini sedikit lain. Karena
mendekati masa persalinan perut selalu sakit seperti ditusuk-tusuk benda tajam.
Si istri ini melahirkan bayi laki-laki, dan kembar. Mereka beri nama Indara
Pitaraa dan Siraapare. Kehadiran bayi kembar ini menambah kebahagiaan suami
istri tersebut. Bayi kembar ini memiliki keistimewaan. Saat lahir pegang benda
pusaka di tangan kanan masing-masing. Delapan belas tahun kemudian, bukannya
kebahagiaan yang didapat suami istri ini, melainkan kesedihan. Indara Pitaraa
dan Siraapare tumbuh menjadi pemuda yang nakal. Semua orang yang bertemu
dengannya pasti dikerjain. Karena benda pusaka yang mereka miliki.
Orangtua si kembar bersepakat menyuruh
anak-anaknya merantau. Agar mereka tahu negeri orang, dan tidak berbuat onar di
kampungnya. Indara Pitaraa dan Siraapare sangat senang mendengar usulan
tersebut. Keduanya berangkat. Berjalan tanpa tahu tujuan. Mereka menjelajah
negeri-negeri yang baru, daerah, gunung, sungai, mereka lewati. Saat
beristirahat, datang angin topan yang meniup mereka. Meski keduanya saling
menyatukan diri dengan ikat pinggang.
Terima kasih sudah membaca.
“TAMAT”
No comments:
Post a Comment