“Ambo Upe Dan Burung Beo”
Cerita Dari Sulawesi Selatan
MO diam-diam
si beo mengikuti langkah-langkah kerbau tuannya masuk kedalam hutan yang
digiing oleh ke-2 perampok tersebut. Ternyata teman – teman, kerbau-kerbau itu
diperkandangkan dalam sebuah gua ditengah hutan. Maka tahulah si beo dimana
tempat persembunyian kedua perampok itu. Dengan cepat ia pun segera terbang
pergi meninggalkan gua tersebut lalu pergi ke rumah Ambo Upe untuk
memberitahukan hal tersebut kepada ayah ambo upe. Awalnya, ayah ambo upe tidak
mengerti bahasa isyarat yang diberikan kepada ambo upe namun akhirnya ia
mengerti bahwa ada yang terjadi pada Ambo Upe. (Terbang diikuti ayah ambo upe.)
“Oooh anakku, apa yang terjadi? Bagaimana ini bisa terjadi?” “Begini ayah……” Ayah
ambo upe melepaskan tali yang melilit di tubuh ambo upe. Lalu Ambo Upepun
menceritakan semua kejadian yang menimpanya hingga ke-6 ekor kebaunya hilang
entah kemana. Setelah itu, merekapun pulang kerumah untuk menyusun rencana. (suara
terpantul)” wahai warga berkumpullah semuanya…. Tolong…Tolong…Tolong…
berkumpullah semuanya…” Setelah para warga berkumpul, ayah ambo upe-pun
menceritakan semua kejadian yang menimpa anaknya. Para wargapun memutuskan
untuk mencari kerbau-kerbau yang telah dirampok dan menangkap pelakunya. “Saya
bersedia mengantar kalian perhi ke tempat persembunyian ke-2 perampok itu.” “Jjj…Jjj…Jangan
lupa, kkita harus membawa ssssenjata llllengkap! Saya sudah ssssiap dengan
tttombakku iiini!” “we ambo ue saya juga sudah siap dengan badikku ini!
Ayo’mi kita’ pergi!” Puluhan warga pun
mengikuti ambo upe yang dipandu beo kesayangannya. Setelah berjalan jauh
akhirnya mereka memasuki kawasan hutan yang sangat lebat. Tiblah mereka di
sebuah gua ditengah hutan. Dan langsung menyusun rencana “Inilah tempat
persembunyian mereka” “ We ambo upe begini saja kita kepung mi saja ini tempat.
Baru sembunyiki’ di balik pepohonan itu.” “sssaya yakin mereka tttttidak
mmmenyadari kkkalau kita tttelah mmmengepung tempat iiini dan jika ke-2
perampok itu telah keluar barumi kita beraksi!” Tak beberapa lama kmudian
keluarlah ke-2 perampok itu lalu… “bbberhenti!!!!” “hei warga kampung, mau apa
kemari? Ohh kalian mengantakan nyawa kalian kemari? Hahahahaha”
Kedua perampok
itu tidak menyadari kalu masih ada puluhan warga yang bersebunyi dibalik
pepohonan. Mereka mengira hanya 2 orang yang datang. Tanpa mereka duga
tiba-tiba, disekeliling mereka telah dikepung dengan senjata lenkap yaitu tobak
dan badik di genggaman. Seorang wargapun maju untuk memulai maka, warga yang
lainpun ikut menyerang. Silih berganti, silih berganti, silih berganti warga
yang menyerang ke-2 perampok itu terdesak dan akhirnya dapat di lumpuhkan oleh
warga kampung. Mereka berdua digiring ke kampong, dan di berikan hukuman hingga
menjadi jera.
Terima kasih sudah membaca.
“TAMAT”
No comments:
Post a Comment