Monday 30 November 2015

Cerita Dari Sulawesi Selatan

“Ambo Upe Dan Burung Beo”
Cerita Dari Sulawesi Selatan




MO diam-diam si beo mengikuti langkah-langkah kerbau tuannya masuk kedalam hutan yang digiing oleh ke-2 perampok tersebut. Ternyata teman – teman, kerbau-kerbau itu diperkandangkan dalam sebuah gua ditengah hutan. Maka tahulah si beo dimana tempat persembunyian kedua perampok itu. Dengan cepat ia pun segera terbang pergi meninggalkan gua tersebut lalu pergi ke rumah Ambo Upe untuk memberitahukan hal tersebut kepada ayah ambo upe. Awalnya, ayah ambo upe tidak mengerti bahasa isyarat yang diberikan kepada ambo upe namun akhirnya ia mengerti bahwa ada yang terjadi pada Ambo Upe. (Terbang diikuti ayah ambo upe.) “Oooh anakku, apa yang terjadi? Bagaimana ini bisa terjadi?” “Begini ayah……” Ayah ambo upe melepaskan tali yang melilit di tubuh ambo upe. Lalu Ambo Upepun menceritakan semua kejadian yang menimpanya hingga ke-6 ekor kebaunya hilang entah kemana. Setelah itu, merekapun pulang kerumah untuk menyusun rencana. (suara terpantul)” wahai warga berkumpullah semuanya…. Tolong…Tolong…Tolong… berkumpullah semuanya…” Setelah para warga berkumpul, ayah ambo upe-pun menceritakan semua kejadian yang menimpa anaknya. Para wargapun memutuskan untuk mencari kerbau-kerbau yang telah dirampok dan menangkap pelakunya. “Saya bersedia mengantar kalian perhi ke tempat persembunyian ke-2 perampok itu.” “Jjj…Jjj…Jangan lupa, kkita harus membawa ssssenjata llllengkap! Saya sudah ssssiap dengan tttombakku iiini!” “we ambo ue saya juga sudah siap dengan badikku ini! Ayo’mi  kita’ pergi!” Puluhan warga pun mengikuti ambo upe yang dipandu beo kesayangannya. Setelah berjalan jauh akhirnya mereka memasuki kawasan hutan yang sangat lebat. Tiblah mereka di sebuah gua ditengah hutan. Dan langsung menyusun rencana “Inilah tempat persembunyian mereka” “ We ambo upe begini saja kita kepung mi saja ini tempat. Baru sembunyiki’ di balik pepohonan itu.” “sssaya yakin mereka tttttidak mmmenyadari kkkalau kita tttelah mmmengepung tempat iiini dan jika ke-2 perampok itu telah keluar barumi kita beraksi!” Tak beberapa lama kmudian keluarlah ke-2 perampok itu lalu… “bbberhenti!!!!” “hei warga kampung, mau apa kemari? Ohh kalian mengantakan nyawa kalian kemari? Hahahahaha”
Kedua perampok itu tidak menyadari kalu masih ada puluhan warga yang bersebunyi dibalik pepohonan. Mereka mengira hanya 2 orang yang datang. Tanpa mereka duga tiba-tiba, disekeliling mereka telah dikepung dengan senjata lenkap yaitu tobak dan badik di genggaman. Seorang wargapun maju untuk memulai maka, warga yang lainpun ikut menyerang. Silih berganti, silih berganti, silih berganti warga yang menyerang ke-2 perampok itu terdesak dan akhirnya dapat di lumpuhkan oleh warga kampung. Mereka berdua digiring ke kampong, dan di berikan hukuman hingga menjadi jera.

Terima kasih sudah membaca.

“TAMAT”





No comments:

Post a Comment